Wednesday, June 12, 2013

FTV Erotis



Eksekutif muda, mapan, matang, lantas kurang apa lagi?
Begitulah komentar orang ketika mengetahui statusku, ya, minus pendamping.
Bagiku kemantapan hati menjadi syarat utama dalam ikatan suci.
Sulit rasanya memantapkan hati ini, mengingat kelakuanku yang amburadul.

Seperti biasa, tugas dinas ke ibukota selalu tersisip tawaran dari VIP escort agency.
Entah angin darimana, tapi ku iyakan tawaran kali ini.
Dengan syarat dicarikan yang sudah matang dan mungkin bisa diajak berbagi perspektif, pikirku.
Badan terbalut lingerie hitam minim ornamen plus masquerade, membuat penasaran.

“Selamat malam, nona.” salamku padanya.
Tanpa membalas, ia langsung memulai tugasnya, dingin sekali.
Dilahapnya tiap inci badan ini bak jendral perang membaca peta titik vital musuh.
“Luar biasa, ia tau tiap titik rangsangku. Makin tinggi jam terbangnya, pasti makin matang.” pikirku.

Aroma anyir menusuk hidung, aroma yang sudah lama tak ku endus.
Lekuk badannya mengingatkan pangkal kesuraman yang lalu, tak kuacuhkan.
Hilang akal sehatku, pemburu pun diburu.
Kami larut layaknya binatang yang sedang  berahi.

Selepas itu ku tanya, “Nona, mari berbincang sebentar. Lepas saja topengnya agar nyaman.”
Ia lepaskan sekat itu, serasa mau mati aku.
Sesalku memuncak.
Spontan teriakku padanya, “Kau?! Lantas suamimu?!”

“Ia tak tahu. Pernikahanku dengannya baik, tapi tak ubahnya seperti melacurkan hati. Simpan saja duitmu, toh sudah kudapatkan kebutuhanku.” jawabnya lepas.

No comments:

Post a Comment