dulu aku di sini
setahun kemudian aku di sini
banyak yg mendukung, banyak yg mencibir
sebenarnya hatiku sudah cinta tempatku yg dulu
tapi sekeras apapun otakku mencoba, tetap tak mampu mencintai ilmu yg diajarkan di sana, pas-pas an sekali
aku tak mau di belakang sana nanti, menjadi sangat hancur dan menjadi sampah
aku harus hijrah, aku harus rela berpindah, meskipun awalnya sangat susah
.
menggali memori masa lampau, merombak cita-cita, merubah visi dan merubah misi
hijrah ke ilmu komunikasi ditolak untuk keduakalinya oleh orang tua, persis saat aku masih putih abu-abu
ekonomi, ya, salah satu bidang yg aku yakini otakku bisa berdamai dengannya, termasuk orang tuaku
.
seleksi nasional, sengaja kembali ke surabaya
instingku mengatakan, memang surabaya jalan yg diberikan Tuhan kepadaku
mungkin Tuhan memaksaku untuk meninggalkan lingkaran kenyamananku di jogja sana
mungkin, agar aku lebih cepat menjadi manusia
.
aku mensyukurinya, masuk 2x ke perguruan negeri ternama, dengan modal tes ilmu pas-pasan
aku kira akan berakhir di swasta jogja
berkah
.
cibiran
mulut-mulut tidak terdidik dengan pikiran kosong, menyerang bertubi
'tolol, prospek cerah ditinggal', 'buang umur', 'wes gak mungkin nang kono isok, nang kene ae ajur ngono' 'pengecut cok!' dan beberapa lainnya
meremehkan, meremehkan, meremehkan
.
semangat
yg diberikan oleh beberapa kawan, kawan lama
'sabar mbah, emang km itu nggak cocok disana', 'km terlalu kreatif untuk jadi kuli', 'passion km emang bukan disana kok, tenang aja'
yah, setidaknya bisa membuat berkobar lagi
terimakasih
.
sebenarnya hatiku sudah cinta tempatku yg dulu
tapi sekeras apapun otakku mencoba, tetap tak mampu mencintai ilmu yg diajarkan di sana, pas-pas an sekali
aku tak mau di belakang sana nanti, menjadi sangat hancur dan menjadi sampah
aku harus hijrah, aku harus rela berpindah, meskipun awalnya sangat susah
.
menggali memori masa lampau, merombak cita-cita, merubah visi dan merubah misi
hijrah ke ilmu komunikasi ditolak untuk keduakalinya oleh orang tua, persis saat aku masih putih abu-abu
ekonomi, ya, salah satu bidang yg aku yakini otakku bisa berdamai dengannya, termasuk orang tuaku
.
seleksi nasional, sengaja kembali ke surabaya
instingku mengatakan, memang surabaya jalan yg diberikan Tuhan kepadaku
mungkin Tuhan memaksaku untuk meninggalkan lingkaran kenyamananku di jogja sana
mungkin, agar aku lebih cepat menjadi manusia
.
aku mensyukurinya, masuk 2x ke perguruan negeri ternama, dengan modal tes ilmu pas-pasan
aku kira akan berakhir di swasta jogja
berkah
.
cibiran
mulut-mulut tidak terdidik dengan pikiran kosong, menyerang bertubi
'tolol, prospek cerah ditinggal', 'buang umur', 'wes gak mungkin nang kono isok, nang kene ae ajur ngono' 'pengecut cok!' dan beberapa lainnya
meremehkan, meremehkan, meremehkan
.
semangat
yg diberikan oleh beberapa kawan, kawan lama
'sabar mbah, emang km itu nggak cocok disana', 'km terlalu kreatif untuk jadi kuli', 'passion km emang bukan disana kok, tenang aja'
yah, setidaknya bisa membuat berkobar lagi
terimakasih
.
alhamdulillah, anjing sedang memulai babak baru dalam dunia pendidikan, guk!
semangat mbah guk!!
ReplyDeleteengkok hengot2 bareng...
nasib mu iki dajavu nasibku
ReplyDeletega selalu salah dan ga selalu bener
buktine di kesempatan keduaku
aku lho lebih maju
maju terus yo mas dab
wow ternyata karib2 surabaya berkomen :D
ReplyDeletesiap jeeeh~
podo2 maju dab!! sampai berjumpa di kota dolly cuk
terimakasih sudah berkunjung~